Logika matematika seringkali berguna bagi saya untuk menguji apakah hasil penelitian saya sudah valid.
Sebagai contoh sederhana, hubungan logika berikut ini:
Premis 1: P ----> Q
Hubungan ini ekivalen dengan:
Premis 2: ~Q ----> ~P
Misalnya premis berikut ini: Jika dalam menjalankan misi mengikuti jalur, algoritma kendali A menghasilkan error yang cenderung nol (bagian ini saya sebut P), maka robot akan berada tepat di atas jalur (bagian ini saya sebut Q).
Jika ternyata pada hasil eksperimen, saya tidak mendapati robot saya tepat berada di atas jalur (~Q), berarti algoritma saya tidak menghasilkan error yang cenderung nol (~P).
Artinya, ada yang keliru, entah pada algoritma kendali A, atau pada simulasinya, atau model robotnya. Itu harus saya investigasi lebih lanjut.
Cara ini berguna terutama pada saat Anda berusaha menyusun sebuah teori / preposisi / lemma dll yang baru, yang akan menjadi kontribusi Anda pada komunitas ilmiah. Anda berusaha membuat teori dengan pola pada Premis 1. Ketika yang Anda dapati adalah Premis 2, Anda perlu investigasi lagi apa yang salah, sehingga teori pada Premis 1 bisa Anda modifikasi.
Saya akan lanjut di artikel lain dengan teknik-teknik pengujian dengan kaidah-kaidah logika.
Stay tuned!
No comments:
Post a Comment