State-of-the-art adalah status perkembangan terakhir dari topik yang diperbincangkan dalam sebuah bidang ilmu atau sub-bidang, atau sub-sub-sub bidang ilmu. Sebagai contoh yang populer, dalam bidang Fisika, mungkin state-of-the-art nya saat ini adalah seputar penemuan partikel Higgs-Boson. Dan seperti yang telah kita ketahui, topik tentang penemuan elektron jelas sudah tidak menjadi state-of-the-art. Itu sudah menjadi pengetahuan umum. Jadi misalnya Anda mensubmit paper yang isinya adalah "kami telah menemukan elektron", sudah pasti akan di-reject, kecuali Anda memberikan penjelasan yang sangat berbeda dengan penjelasan mainstream tentang elektron yang Anda temukan.
Tentu saja, state-of-the-art di bidang Fisika tidak hanya itu saja. Sub-sub bidang Fisika yang lain mempunya state-of-the-art sendiri.
Jurnal pada umumnya mempunyai arahan setiap tahun tentang state-of-the-art apa yang akan mereka tampilkan. Ini berarti, paper-paper yang memiliki kaitan baik langsung maupun tidak langsung ke state-of-the-art tersebut akan mendapat sebuah privilege untuk dimuat dalam jurnal. Bukan berarti paper-paper lain yang tidak terkait tidak akan mendapat kesempatan publikasi. Ini hanya masalah skala prioritas saja.
Namun demikian, state-of-the-art setiap jurnal di bidang yang sama tidak selalu sama. Anda dapat melihat-lihat paper-paper yang dimuat dalam sebuah jurnal, kira-kira ke mana pembahasan pada paper-paper tersebut mengarah. Cara lain, coba Anda cari edisi pertama jurnal tersebut tahun ini. Biasanya editorial board-nya memuat sebuah artikel yang menggambarkan state-of-the-art dari jurnal tersebut untuk setahun ke depan. Dari situ Anda dapat menilai, kira-kira jurnal tersebut dalam setahun ini tertarik untuk mempublikasi paper-paper dengan topik apa.
Bagi Anda yang sedang study S-2 atau S-3, mengetahui state-of-the-art jurnal sangat penting. Anda dapat mengira-ira penelitian seperti apa yang dapat Anda lakukan untuk tidak dianggap kuno oleh editorial board jurnal.
No comments:
Post a Comment