Dalam menulis sebuah paper, satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah mendefinisikan scope / ruang lingkup / batasan masalah Anda. Singkatnya, semakin spesifik masalah Anda, maka kemungkinan terjadi bias pembahasan semakin kecil.
Misalnya, dalam ilmu sosial, Anda ingin membahas tentang pengaruh maraknya hotel di Yogyakarta terhadap perilaku masyarakatnya. Jika ruang lingkup Anda seperti ini, saya yakin, mestinya yang Anda buat bukanlah paper, tetapi BUKU. Terlalu luas ruang lingkupnya. Jika Anda membatasi masalah hanya di hotel area tertentu, masyarakat yang disurvey adalah yang tinggal dalam radius 1 km dari sebuah hotel, kategori masyarakat usia kerja, dan batasan-batasan lainnya, Anda memiliki banyak keuntungan: pembahasan lebih fokus, solusi lebih fokus, terhindar dari perdebatan yang tidak perlu karena bias interpretasi. Bahkan, dalam publikasi jurnal, Anda terhindar dari banyak pertanyaan reviewer yang seakan-akan diberi kesempatan untuk "membantai" Anda dari banyak sisi.
Semakin spesifik batasan masalah, semakin bagus. Ini disebabkan oleh kepercayaan komunitas sains bahwa:
1) "solusi itu ditentukan oleh batasan masalahnya seperti apa".
2) Mirip dengan nomor 1) adalah: "Batasan masalah berbeda, solusinya pun berbeda".
Masalah semakin spesifik, kontribusi (baik dari sisi analisis maupun solusi) semakin signifikan, maka paper Anda punya peluang besar untuk diterima di jurnal internasional.
No comments:
Post a Comment