Monday, May 18, 2015

Pengaruh Impact Factor pada Peluang Lolos Manuscript


Impact Factor (IF) adalah satu besaran yang menggambarkan rasio antara jumlah citation sebuah jurnal dibandingkan dengan jumlah paper yang dipublikasikan oleh jurnal tersebut dalam setahun.

Sebagai contoh, jika sebuah jurnal dalam setahun mempublikasikan 100 buah paper, kemudian setelah setahun berlalu, ternyata jumlah paper di jurnal lain (dan juga jurnal tersebut) yang men-cite paper-paper di jurnal tersebut adalah 50, berarti impact factor jurnal tersebut adalah 50/100 = 0,5.


Saat ini, untuk bidang engineering, IF jurnal-jurnal top berkisar antara 5-6. Pada jurnal di bidang kedokteran, bisa sampai 60. 

Lalu apa efeknya pada peluang lolos manuscript?


Lazimnya, jurnal dengan IF tinggi mempunyai tingkat seleksi yang ketat. Hal ini karena jurnal tersebut menjaga benar-benar apakah papernya punya peluang di-cite atau tidak.
Sedangkan untuk jurnal-jurnal dengan IF rendah, biasanya mengejar dulu jumlah manuscript yang masuk ke meja editorial.


Jika jurnal tersebut biasa menerbitkan 100 paper setiap tahun dan hanya menerima 200 manuscript, itu berarti mereka  akan menolak 50% dari manuscript yang masuk. Persentase ini sudah termasuk persentase rendah. Jurnal yang top biasanya hanya meloloskan tidak lebih dari 25-30% manuscript yang masuk. Pada jurnal-jurnal dengan impact factor tinggi, biasanya mereka mempunyai angka penerimaan manuscript yang masuk editorial board yang sangat tinggi. Mungkin saja mereka menerima 1000 manuscript dan meloloskan hanya 100 diantaranya per tahun, dan itu adalah paper-paper yang mereka anggap berpeluang mendapatkan jumlah citation yang tinggi.


Salah satu bentuk seleksi ketat oleh sebuah jurnal adalah review oleh reviewer sangat kompeten.(tambahan 'sangat kompeten' ini perlu diperhatikan, jadi bukan sekedar reviewer). Mereka memiliki jam terbang publikasi yang tinggi. Karena jumlah manuscript yang masuk sangat banyak, pengelola jurnal tidak takut jikalau banyak manuscript yang ditolak.Semakin banyak ditolak semakin bagus, begitulah kira-kira. Jika jumlah penerimaan manuscript kecil, sulit untuk memaksakan hasil review yang 'killer'.


Jika Anda memasukkan manuscript Anda ke jurnal dengan IF tinggi, besar kemungkinan Anda akan di-reject. Tetapi biasanya, feedback yang Anda dapatkan akan sangat berkualitas, selama content-nya masih sesuai dengan jurnal tersebut. 

Sebaliknya, jika Anda memasukkan manuscript Anda ke jurnal dengan IF rendah, mungkin Anda akan diloloskan. Akan tetapi biasanya kualitas feedback-nya kurang berkualitas.

Pilih mana?

No comments:

Post a Comment